ikhwan
Ikhwan….oh…. ikhwan
walopun gk begitu rupawan
alias modal tampang pas-pasan
tapi, tetep aza tebar senyuman
oh….ikhwan….
Gayanya sih bisa ditebak dan keliatan
jenggot melambai, baju koko ‘n celana goyang murahan
sesekali komat-kamit sambil jalan ( maksoed’a zikir )
oh…ikhwan…..
Nyarinya susah-susah gampang
kadang di masjid,mushola, kampus or sekolahan
mungkin juga lagi nyari sampingan
buat biaya walimahan ( he…he..he….21x )
oh…ikhwan…
anehnya kalo lagi jalan
ngukurin tanah apa nyari’ koin wan ???
ooo….ternyata jaga pandangan….
ikhwan….ikhwan…..
lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
langsung minggir, acuh tak acuh kayak musuhan
( gubrak…!!! ) appan tuh wan ??
eh..eh.. ternyata dia jatuh,, kagak liat ada selokan !
oh…….ikhwan
apa semuanya begitu wan..???
ada gak sih ikhwan yang jelalatan…???
boleh gak sih “Tepe-Tepe” ke akhwat wan ???
kan dah dibilang murabbi dalam liqo’an !!
Yang bukan ikhwan,,pasti kagak ditunggu malaikat ridwan
yang bukan ikhwan gampang bgt didapatkan
tapi,,kalo ikhwan,,,yang tebal iman,,,dicari butuh tantangan..
karena ikhwan,, nggak doyan perempuan
melainkan lebih milih akhwat sebagai pasangan,,,
IBU
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta,
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi.
Siapa pun yang kehilangan ibunya,
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasamerestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu.
Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan.
Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya.
Pepohonandan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.Penuh cinta dan kedamaian.
~ Khalil Gibran~
hapus q nidji
Semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengan hatiku
Buang semua puisi
Antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu
Yang kusebut itu cinta
Chorus:
Yakinkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku�
Sadarkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku�
caem
Before Flower
Boys Before Flo
Dinda Kirana
Foto Dinda Kirana
The Virgin
The Virgin Band
profil
Profile
- Name: 김현중 / Kim Hyun Joong (Gim Hyeon Jung)
- Profession: Actor, singer
- Birthdate: 1986-Jun-6
- Birthplace: Seoul, South Korea
- Height: 180cm
- Weight: 68kg
- Blood type: B
- Star sign: Gemini
TV Series
- Boys Before Flowers (KBS2, 2009)
- Spotlight (MBC, 2008, cameo)
- Hotelier (TV Asahi, 2007, ep 7)
- Can Love Be Refilled? Sitcom (KBS2, 2005)
- Nonstop 5 (MBC, 2005, ep 208)
memujamu
Lirik lagu ST12 MemujaMu
Bila ku lihat bintang
Semua begitu indah
Terbentang di langit
Jika ku lihat bulan
Sungguh begitu indah
Membentang di langit
Semua apa yang ku lihat
Hanya Tuhan yang bisa
Menciptakan semua
Tuhan memberi keindahan yang terindah
Seisi langit dan bumi ciptaan-Mu Tuhan
Reff:
Biarkan aku berada di sini
Biar ku tahan laju angin
Ajarkan aku bersujud pada-Mu
Ajarkan aku untuk hidup
Tiada tuhan selain Allah
Allahu Akbar Allah Maha Besar
Ijinkan aku bersujud pada-Mu
Ku agungkan kebesaran-Mu
Tuhan memberi keindahan yang terindah
Seisi langit dan bumi ciptaan-Mu Tuhan
Back to Reff: 2x
zigaz sjc
Kuhantarkan bak di pelataran
Hati yang temaran
Matamu juga mata mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang
*
Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta
Reff :
Tak bisa hatiku merapikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya
Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa teruskan
Persahabatan jadi cinta
Back To *
Back to Reff
Reff:
Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapakah kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan
my pink moments
Tentu saja gak ketinggalan menggandeng teman2 baiknya di SMU 2000 yang punya karakter ajaib2...
Setelah seri pertama dan keempatnya yang best seller, Aisyah Putri kali ini gak kalah seru.
Simak sinopsisnya:
“Kenapa harus warna pink, sih?”
“Karena hitam sudah dipakai untuk berkabung,” jawab Vincent.
“Pink warna paling cerah”, kata Harap yang disambut anggukan kepala Hamka.
Sementara Iid, abang Aisyah nomor empat, punya jawaban lain,
“Sebab warna biru dan merah sudah dipakai Superman! Hehehe...”
Hari-hari yang pinky sungguh membuat Aisyah bingung.
Bingung dengan kelakuan keempat abangnya berburu hadiah serba pink. Bingung dengan ulah teman-temannya yang sibuk cari pasangan.
Aisyah juga bingung, kenapa justru warna pink yang muncul di wajahnya ketika Mr. Penyair menghampiri.
Lalu apa arti moment pink itu bagi Elisa, si mantan model? Kenapa pula bayangan valentine yang romantis dan pinky, mendadak berubah mengerikan dan penuh horor? Semua dimulai ketika lelaki valentine itu datang. Ya, laki-laki valentine itu…
Aisyah Putri. Cewek sipit yang disayangi setengah mati oleh keempat kakaknya yang cowok semua itu, datang lagi. Lebih seru! Karya Asma Nadia, peraih tiga kali Penghargaan Adikarya Ikapi sebagai penulis fiksi remaja terbaik nasional ini, dijamin bikin kamu terhibur sekaligus berdebar!
(Serial ini sempat menjadi best seller sejak tahun 2000 sd 2004, sempat diterbitkan oleh Penerbit Syaamil. Sekarang Aisyah Putri tampil dengan format baru, di Lingkar Pena. Lebih seru!)
mikha
Cinta Pertama
Ku tak tau
Mengapa aku malu
Setiap aku tau dia didekatku
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Aku susah
Bila dia tak ada
Tak ingin jauh ku darinya
Reff :
Ada rasa
Yang tak biasa
Yang mulai kurasa yang entah kenapa
Mungkinkah
Ini pertanda
Aku jatuh cinta
Cintaku yang pertama
Tuhan tolong berikan isyarat
Semoga ada jawaban atas doaku
Gelisah aku mendambakan cinta
Yang indah tanpa air mata
waly
jodi
bicara tentang cinta
bicara manusia
bicara tentang setia
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
setia yang ku alami
setia sampai mati
sampai buat ku begini
* dan aku begini
karna kekasih hatiku telah pergi
dan takkan kembali
ia telah mati
kenalkan namaku
reff:
aku jodi, jomblo ditinggal mati
jadi pacarku tak rugi
aku jodi, jomblo ditinggal mati
pokoknya buy one get one free
aku jodi, jomblo ditinggal mati
yang pasti ku setia sampai mati
dan orang-orang kini
memanggilku jodi
jodi, jomblo ditinggal mati
tapi tak apa-apa
sungguh aku suka
karna ku lambang setia
repeat *
repeat reff
dan aku begini
karna kekasih hatiku telah pergi
dan takkan kembali
ia telah mati
hmm.. kenalan dong
repeat reff [2x]
solAt
SHALAT SUNNAH TASBIH
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Shalat sunat tasbih adalah shalat sunat yang di dalamnya dibacakan kalimat tasbih sebanyakk 300 kali.
Shalat tasbih ini sebetulnya merupkan shalat yang masih diperdebatkan di kalangan para ulama, mengenai ada tidaknya shalat ini.
Namun begitu, berikut ini disajikan tata aca pelaksaannya, bila ada pembaca yang ingin mengetahui tentang tata cara shalat tasbih ini, menurut beberapa dalil
Niat shalat tasbih:
Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: "Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah."
A. Tata Cara Shalat Tasbih
Shalat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan sekali salam, jika malam 4 raka'at dengan dua salam ) sebagaimana shalat biasa dengan tambahan bacaan tasbih pada saat-saat berikut:
NO | Waktu | Jml. Tasbih |
1 | Setelah pembacaan surat al fatihah dan surat pendek saat berdiri | 15 kali |
2 | Setelah tasbih ruku' (Subhana rabiyyal adzim...) | 10 Kali |
3 | Setelah I'tidal | 10 Kali |
4 | Setelah tasbih sujud pertama (Subhana rabiyyal a'la...) | 10 Kali |
5 | Setelah duduk diantara dua sujud | 10 Kali |
6 | Setelah tasbih sujud kedua | 10 Kali |
7 | Setelah duduk istirahat sebelum berdiri (atau sebelum salam tergantung pada raka'at keberapa) | 10 Kali |
Jumlah total satu raka'at | 75 | |
Jumlah total empat raka'at | 4 X 75 = 300 kali |
B. Perbedaan pendapat ulama
Di kalangan para ulama terdapat perbedaan pendapat mengenai ada tidaknya shalat tasbih, berikut adalah beberapa pendapat mereka:
1. Kalangan Pertama: Sholat tashbih adalah mustahabbah (sunnah)
Pendapat ini dikemukakan oleh sebagian ulama penganut Mazhab Syafi'i. Hadits Rasulullah saw kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib yang berbunyi:
"Wahai Abbas pamanku, Aku ingin memberikan padamu, aku benar-benar mencintaimu, aku ingin engkau melakukan -sepuluh sifat- jika engkau melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yang pertama dan terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksankan shalat empat rakaat; engkau baca dalam setiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah: Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali, Kemudian ruku'lah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sedang ruku, kemudian sujudlah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dalam setiap rakaat, dan lakukanlah hal tersebut pada empat rakaat. Jika engkau sanggup untuk melakukannya satu kali dalam setiap hari, maka lakukanlah, jika tidak, maka lakukanlah satu kali seminggu, jika tidak maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak maka lakukanlah sekali dalam setahun dan jika tidak maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu" (HR Abu Daud 2/67-68)
2. Pendapat Kedua: Shalat tasbih boleh dilaksanakan (boleh tapi tidak disunnahkan)
Pendapat ini dikemukakan oleh ulama penganut Mazhab Hambali. Mereka berkata: "Tidak ada hadits yang tsabit (kuat) dan sholat tersebut termasuk Fadhoilul A'maal, maka cukup berlandaskan hadits dhaif."
Ibnu Qudamah berkata:
"Jika ada orang yang melakukannya maka hal tersebut tidak mengapa, karena shalat nawafil dan Fadhoilul A'maal tidak disyaratkan harus dengan berlandaskan hadits shahih." (Al-Mughny 2/123)
3. Pendapat Ketiga: Shalat tersebut tidak disyariatkan.
Imam Nawawi dalam Al-Majmu' berkata, "Perlu diteliti kembali tentang kesunahan pelaksanaan sholat tasbih karena haditsnya dhoif, dan adanya perubahan susunan shalat dalam shalat tasbih yang berbeda dengan shalat biasa. Dan hal tersebut hendaklah tidak dilakukan kalau tidak ada hadits yang menjelaskannya. Dan hadits yang menjelaskan shalat tasbih tidak kuat".
Ibnu Qudamah menukil riwayat dari Imam Ahmad bahwa tidak ada hadis shahih yang menjelaskan hal tersebut. Ibnuljauzi mengatakan bahwa hadits-hadits yang berkaitan dengan shalat tasbih termasuk maudhu`. Ibnu Hajar berkata dalam At-Talkhis bahwa yang benar adalah seluruh riwayat hadits adalah dhaif meskipun hadits Ibnu Abbas mendekati syarat hasan, akan tetapi hadits itu syadz karena hanya diriwayatkan oleh satu orang rawi dan tidak ada hadits lain yang menguatkannya. Dan juga shalat tasbih berbeda gerakannya dengan shalat-shalat yang lain.
Dalam kitab-kitab fiqih mazhab Hanafiyah dan Malikiyah tidak pernah disebutkan perihal shalat tasbih ini kecuali dalam Talkhis Al-Habir dari Ibnul Arabi bahwa beliau berpendapat tidak ada hadits shahih maupun hasan yang menjelaskan tentang shalat tasbih ini.
Oleh karena ada perbedaan pendapat mengenai ada tidaknya shalat tasbih tersebut, maka semuanya dikembalikan kepada pembaca, silahkan mengikuti pendapat yang mana, tentunya sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan pembaca sekalian.
- Anda tidak mengubah baik sebagian atau pun keseluruhan tulisan.
- Anda harus mencantumkan 'tentang penulis' di bagian bawah artikel, dan memuat link aktif menuju www.AsianBrain.com atau www.AnneAhira.com
* | |
Komentar | * |
Catatan : |
cara pintar belajar& kata2 mutiara
Tips Belajar Efektif
10 Cara Pintar Belajar
Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.
1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Yap, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.
8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur – tak perlu detail – berarti kita sudah paham.
Mutiara cinta
MUTIARA KATA “Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…” “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…” “Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang” “Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman” |
belajar efektif
- diri sendiri
- kemampuan belajar anda
- proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
- minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.
Mulai dengan masa lalu | Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda What was your experience about how you learn? Did you
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk? Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara? |
Teruskanke masa sekarang | Berminatkah anda? Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar? Apa yang bersaing dengan perhatian saya? Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses? Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini? Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda? |
Pertimbangkan proses, persoalan utama | Apa judulnya? Apa kunci kata yang menyolok? Apakah saya mengerti? Apakah yang telah saya ketahui? Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya? Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti? Apakah saya berhenti dan meringkas? Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi? |
Buat review | Apakah kerjaan saya benar? Apakah bisa saya kerjakan lebih baik? Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"? Apakah saya memilih kondisi yang benar? Apakah anda sukses? |
komunikasi
Reedukasi Teknologi Handphone di Ruang Belajar
Redukasi Teknologi Handphone di Ruang Belajar |
internet
Awal Sejarah Internet di Indonesia
RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia yang mungkin kurang banyak dikenal oleh khalayak Internet Indonesia di tahun 2008 ini. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia. Pada waktu itu di awal tahun 1990-an jaringan Internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network. Semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia hari ini yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di akhir tahun 1990 / awal 1991-an. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989-an.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatannya di amatir radio khususnya rekan-rekan di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986-an. Bermodal pesawat Rig HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama YC1HCE dengan komputer Apple II milik YC1DAV sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama YC1HCE, J. Tjandra Pramudito YB3NR (sekarang dosen di UNPAR), Suryono Adisoemarta N5SNN (sekarang dosen di Texas,US) bersama Onno W. Purbo YC1DAV mereka berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto YB1BG, Achmad Zaini YB1HR, Yos YB2SV, YB0TD di band 40m. Mas Robby Soebiakto YB1BG merupakan suhu diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP, teknologi packet radio TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, & ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994-an. Mas Robby Soebiakto YB1BG adalah koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Saat ini AMPR-net Indonesia di koordinir oleh penulis YC1DAV. Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list YBNET-L@ITB.ac.id.
Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia Mas Robby YB1BG juga merupakan pionir dikalangan teman-teman amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak “server” BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990-an komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Canada dengan panggilan YC1DAV/VE3 rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Canada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Mas Robby YB1BG ternyata berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Canada. Pengetahuan secara perlahan di transfer melalui jaringan amatir radio ini.
RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) motor dibalik operasional-nya Internet di UI. Ibam pernah menjadi operator yang menjalankan gateway ke Internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP digunakan terutama digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup. RMS Ibrahim juga merupakan pemegang pertama Country Code Top Level Domain (ccTLD) yang dikemudian hari dikenal sebagai IDNIC (http://www.idnic.net.id).
Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh kepala-nya Bu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Pak Ihsan ini yang mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT.
Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway packet radio bekerja pada band 70cm. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan X.25 melalui jaringan SKDP terkait pada gateway di DLR Jerman.
Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Pak Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id yang hingga saat ini masih beroperasi. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang “maniac†IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Mas Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club ARC ITB seperti Basuki Suhardiman (sekarang di AI3 ITB), Aulia K. Arief (sekarang di WAHID), Arman Hazairin (sekarang di Telkomsel) di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway packet radio di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem packet radio berupa Terminal Node Controller TNC merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN.
Berawal dari teknologi packet radio 1200bps di atas, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia.
Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com) yang saat ini telah mengkaitkan 270+ SMK di seluruh Indonesia. Saat ini ada 4000 SMK yang mempunyai potensi yang sangat besar jika berhasil dikaitkan. Belum lagi kalau bisa mengkaitkan 10.000 SMU ke Internet pasti tidak kalah serunya dengan mengkaitkan 1300 PTN / PTS (saat ini baru ~200 PTS/PTN yang terkait) di seluruh Indonesia ke Internet.
Di tahun 1989-1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia diluar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB & egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas di Internet Indonesia.
Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com. Sedangkan rekan-rekan penyelenggara WARNET banyak berkumpul di asosiasi-warnet@egroups.com, pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET – karena telah lahir asosiasi warnet yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor DIKMENJUR. Ketua Asosiasi Warnet adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. WARNET di Indonesia akan disediakan domain war.net.id.
sejarah ALQUR'AN
Etimologi
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
- “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)
Terminologi
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
“Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut:
"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.
Nama-nama lain Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:
|
|
Struktur dan pembagian Al-Qur'an
- turun nya Surat dalam Al-Qur'an, Makkiyah, dan Madaniyah
Surat, ayat dan ruku'
Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.
Makkiyah dan Madaniyah
Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.
Juz dan manzil
Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.
Menurut ukuran surat
Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada didalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
- As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
- Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya
- Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya
- Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan seba Sejarah Al-Qur'an hingga berbentuk mushaf
Penurunan Al-Qur'an
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Penulisan Al-Qur'an dan perkembangannya
Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.
Pengumpulan Al-Qur'an di masa Rasullulah SAW
Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.
Pengumpulan Al-Qur'an di masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa pemerintahan Abu Bakar
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.
nama2 ALLAH
Asma'ul husna
|
Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SWT.
Asmaaulhusna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranga Al-Qur'an tentang Allah ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat Al-Ikhlas.
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas : 1-4)
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. Allah Memiliki Maha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik
Dalil
ada beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits tentang asmaa'ul husna:
- "Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)." - (Q.S. Thaa-Haa : 8)[1]
- Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa'ul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" - (Q.S Al-Israa': 110)[1]
- "Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..." - (QS. Al-A'raaf : 180)[1]
Asmaaulhusna
No. | Nama | Arab | Indonesia | Inggris |
---|---|---|---|---|
Allah | الله | Allah | Allah | |
1 | Ar Rahman | الرحمن | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemurah | The All Beneficent |
2 | Ar Rahiim | الرحيم | Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang | The Most Merciful |
3 | Al Malik | الملك | Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai/Memerintah | The King, The Sovereign |
4 | Al Quddus | القدوس | Yang Memiliki Mutlak sifat Suci | The Most Holy |
5 | As Salaam | السلام | Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan | Peace and Blessing |
6 | Al Mu`min | المؤمن | Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan | The Guarantor |
7 | Al Muhaimin | المهيمن | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara | The Guardian, the Preserver |
8 | Al `Aziiz | العزيز | Yang Memiliki Mutlak Kegagahan | The Almighty, the Self Sufficient |
9 | Al Jabbar | الجبار | Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa | The Powerful, the Irresistible |
10 | Al Mutakabbir | المتكبر | Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran | The Tremendous |
11 | Al Khaliq | الخالق | Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta | The Creator |
12 | Al Baari` | البارئ | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) | The Maker |
13 | Al Mushawwir | المصور | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa (makhluknya) | The Fashioner of Forms |
14 | Al Ghaffaar | الغفار | Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun | The Ever Forgiving |
15 | Al Qahhaar | القهار | Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa | The All Compelling Subduer |
16 | Al Wahhaab | الوهاب | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia | The Bestower |
17 | Ar Razzaaq | الرزاق | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki | The Ever Providing |
18 | Al Fattaah | الفتاح | Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat | The Opener, the Victory Giver |
19 | Al `Aliim | العليم | Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu) | The All Knowing, the Omniscient |
20 | Al Qaabidh | القابض | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya) | The Restrainer, the Straightener |
21 | Al Baasith | الباسط | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya) | The Expander, the Munificent |
22 | Al Khaafidh | الخافض | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya) | The Abaser |
23 | Ar Raafi` | الرافع | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya) | The Exalter |
24 | Al Mu`izz | المعز | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya) | The Giver of Honor |
25 | Al Mudzil | المذل | Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya) | The Giver of Dishonor |
26 | Al Samii` | السميع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar | The All Hearing |
27 | Al Bashiir | البصير | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat | The All Seeing |
28 | Al Hakam | الحكم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan | The Judge, the Arbitrator |
29 | Al `Adl | العدل | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil | The Utterly Just |
30 | Al Lathiif | اللطيف | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut | The Subtly Kind |
31 | Al Khabiir | الخبير | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia | The All Aware |
32 | Al Haliim | الحليم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun | The Forbearing, the Indulgent |
33 | Al `Azhiim | العظيم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung | The Magnificent, the Infinite |
34 | Al Ghafuur | الغفور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun | The All Forgiving |
35 | As Syakuur | الشكور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai) | The Grateful |
36 | Al `Aliy | العلى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi | The Sublimely Exalted |
37 | Al Kabiir | الكبير | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar | The Great |
38 | Al Hafizh | الحفيظ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga | The Preserver |
39 | Al Muqiit | المقيت | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan | The Nourisher |
40 | Al Hasiib | الحسيب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan | The Reckoner |
41 | Al Jaliil | الجليل | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia | The Majestic |
42 | Al Kariim | الكريم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah | The Bountiful, the Generous |
43 | Ar Raqiib | الرقيب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi | The Watchful |
44 | Al Mujiib | المجيب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan | The Responsive, the Answerer |
45 | Al Waasi` | الواسع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas | The Vast, the All Encompassing |
46 | Al Hakiim | الحكيم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana | The Wise |
47 | Al Waduud | الودود | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta | The Loving, the Kind One |
48 | Al Majiid | المجيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia | The All Glorious |
49 | Al Baa`its | الباعث | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan | The Raiser of the Dead |
50 | As Syahiid | الشهيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan | The Witness |
51 | Al Haqq | الحق | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar | The Truth, the Real |
52 | Al Wakiil | الوكيل | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara | The Trustee, the Dependable |
53 | Al Qawiyyu | القوى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat | The Strong |
54 | Al Matiin | المتين | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh | The Firm, the Steadfast |
55 | Al Waliyy | الولى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi | The Protecting Friend, Patron, and Helper |
56 | Al Hamiid | الحميد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji | The All Praiseworthy |
57 | Al Mushii | المحصى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi | The Accounter, the Numberer of All |
58 | Al Mubdi` | المبدئ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai | The Producer, Originator, and Initiator of all |
59 | Al Mu`iid | المعيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan | The Reinstater Who Brings Back All |
60 | Al Muhyii | المحيى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan | The Giver of Life |
61 | Al Mumiitu | المميت | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan | The Bringer of Death, the Destroyer |
62 | Al Hayyu | الحي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup | The Ever Living |
63 | Al Qayyuum | القيوم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri | The Self Subsisting Sustainer of All |
64 | Al Waajid | الواجد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu | The Perceiver, the Finder, the Unfailing |
65 | Al Maajid | الماجد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia | The Illustrious, the Magnificent |
66 | Al Wahiid | الواحد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tunggal | The One, The Unique, Manifestation of Unity |
67 | Al `Ahad | الاحد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa | The One, the All Inclusive, the Indivisible |
68 | As Shamad | الصمد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta | The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting |
69 | Al Qaadir | القادر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan | The All Able |
70 | Al Muqtadir | المقتدر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa | The All Determiner, the Dominant |
71 | Al Muqaddim | المقدم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan | The Expediter, He who brings forward |
72 | Al Mu`akkhir | المؤخر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan | The Delayer, He who puts far away |
73 | Al Awwal | الأول | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal | The First |
74 | Al Aakhir | الأخر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir | The Last |
75 | Az Zhaahir | الظاهر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata | The Manifest; the All Victorious |
76 | Al Baathin | الباطن | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib | The Hidden; the All Encompassing |
77 | Al Waali | الوالي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah | The Patron |
78 | Al Muta`aalii | المتعالي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi | The Self Exalted |
79 | Al Barri | البر | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma | The Most Kind and Righteous |
80 | At Tawwaab | التواب | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat | The Ever Returning, Ever Relenting |
81 | Al Muntaqim | المنتقم | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa | The Avenger |
82 | Al Afuww | العفو | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf | The Pardoner, the Effacer of Sins |
83 | Ar Ra`uuf | الرؤوف | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih | The Compassionate, the All Pitying |
84 | Malikul Mulk | مالك الملك | Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta) | The Owner of All Sovereignty |
85 | Dzul Jalaali Wal Ikraam | ذو الجلال و الإكرام | Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan | The Lord of Majesty and Generosity |
86 | Al Muqsith | المقسط | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil | The Equitable, the Requiter |
87 | Al Jamii` | الجامع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan | The Gatherer, the Unifier |
88 | Al Ghaniyy | الغنى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan | The All Rich, the Independent |
89 | Al Mughnii | المغنى | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan | The Enricher, the Emancipator |
90 | Al Maani | المانع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah | The Withholder, the Shielder, the Defender |
91 | Ad Dhaar | الضار | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita | The Distressor, the Harmer |
92 | An Nafii` | النافع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat | The Propitious, the Benefactor |
93 | An Nuur | النور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) | The Light |
94 | Al Haadii | الهادئ | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk | The Guide |
95 | Al Baadii | البديع | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta | Incomparable, the Originator |
96 | Al Baaqii | الباقي | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal | The Ever Enduring and Immutable |
97 | Al Waarits | الوارث | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris | The Heir, the Inheritor of All |
98 | Ar Rasyiid | الرشيد | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai | The Guide, Infallible Teacher, and Knower |
99 | As Shabuur | الصبور | Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar | The Patient, the Timeless |